17 Jan 2012

Teruntuk (mantan) Bosku


Dear Bos...


Bagai petir di siang bolong, ketika diriku menerima surat pelantikanmu Bos, yang berarti Bos dimutasi dan kita tidak menjadi sepasang Bos dan Sekretaris lagi. Walau sebenarnya berita ini sudah berhembus dari akhir tahun lalu, tapi diriku menganggapnya hanya angin lalu saja, toh setahun lagi Bos akan memasuki masa purnabakti dan kinerjamu dalam keadaan normal tanpa ada masalah apapun, tapi ternyata perkiraanku salah, kebijakan sang petinggi berkata lain.

Ketika malam tangal 14 Januari 2012 sehabis Bos dilantik, diriku mendapat kabar kalau Bos ditugaskan ke Bangka Belitung, tiba-tiba sesak di dada menerpa. Bagai sepasang kekasih yg tiba-tiba diputuskan tanpa alasan oleh pacarnya, begitu mendadak dan tak terduga. Padahal ditengah kejenuhan diriku untuk tetap menjadi seorang sekretaris, diriku sudah merelakan tetap menjabat posisi ini setidaknya sampai Bos memasuki masa purnabakti tahun depan, tapi ternyata suratan berkata lain...

Bos...
Masih ingat gak?? diawal diriku menjadi sekretaris dirimu, di hari kedua bulan puasa di tahun 2008, dimana pada saat itu diriku lungsur dari jabatan sekretaris sang bintang tolak angin itu, diriku bersyukur turun pangkat setidaknya doa-doaku dikabulkan dan mengurangi tingkat stress. Dan hampir tiga tahun lebih kita bersama, banyak suka dan duka tergores karena hampir tiap hari kita bersua.

Bos…
Masih ingatkah gak? Bos pernah mengajakku makan siang pertama saat diriku menjabat sekretarismu, Saat itu Bos memintaku menyetir mobil, sayangnya diriku tak bisa  menyetir mobil dan terpaksa Bos sendiri yg mengemudikannya.Ketika itu Bos mengenalkanku pada Soto Mentjos yang walau tempatnya gak banget tapi yg antri pas maksi banyak banget.

Sehabis itu Bos sering mengajakku keluar, ke PMI yang di Keramat buat donor darah, padahal diriku gak pernah donor, cuma mengantar Bos semata, atau ke Toko Buku Wali Songo yg di Kwitang, yang ternyata isinya buku agama semua. Dan yang paling diingat untuk pertama dan terakhir kalinya Bos mengajak diriku ke DPR buat ikut rapat disana, karena diriku masih ababil saat itu aku malah nunggu di kantin sampai Bos selesai pembahasan anggaran, dan semenjak itu diriku selalu mencoba sebisa mungkin  menghindar kalau diajak keluar.

Sampai satu waktu, karena diriku selalu menghindar buat makan siang diluar denganmu, karena diriku lebih memilih maksi dengan gengku. Tiba-tiba dirimu memberika segepok uang buat mengajak beberapa pegawai dan teman-temanku makan siang di Mentjos, Soto kesukaanmu, sedangkan dirimu lebih memilih diam di kantor dan hanya minta diminta dibungkuskan sekantong soto untuk makan siang di meja kantor.

Bos...
Masih ingat gak?? tiap pagi sehabis olah raga pas datang ke kantor menjumpai diriku yang sedang sarapan oat, dan karen dirimu ingin mencoba, besoknya dirimu beli oat sebungkus besar, sayangnya oat yg dibeli salah, bukan oat seduh tapi oat masak, yg jadinya dirimu sarapan lontong sayur lagi.

Bos...
Masih inget gak?? pas diriku pertama pakai BB, seminggu kemudian dirimu ikutan pakai BB lagi, dan sebulan kemudian Istri Bos juga ikut pake BB dan ke kantor buat dibikinin email, yang kadang diriku lupa password email Bos dan Istri Bos walau diriku yg bikinin,

Bos...
Masih inget gak? Pas Bos bikin warung dan kos-kosan pasti konsultasi masalah cat dengan diriku, Diriku menawarkan saran perpaduan cat abu, tapi Bos keukeuh pengen kuning dan ungu. Dan pas besoknya setelah dicat sesuai keinginan Bos, Bos malah bilang "Koq norak yak?" Hahaaa...

Bos...
Masih inget gak?? Pas Bos mau jalan ke Swiss, dan disana lagi musim dingin diriku sibuk nyari Long Jhon. Untung nemu yg murah di Mangga Dua. Padahal di webnya mahal-mahal. Dan gak mungkin kan bos mau beli daleman baju semahal itu.

Bos....
Masih inget gak? Sepulang dari Bali, bos pulang pake Damri padahal diriku sudah kirim supir buat jemput, Bos ditelepon gak bisa-bisa, ternyata koper Bos ketukar dengan orang dan dengan pinternya Bos nyimpen henponnya di koper. Tapi tidak seperti pejabat lainnya, bos mengurus semuanya sendiri. tak meminta bantuanku buat ngurusin koper itu buat ditukar kembali.

Bos...
terlalu banyak kenangan kebersamaan kita setiap hari, pegawai di bilik lantai tiga ini selama tiga tahun ini datang dan pergi silih berganti, cuma diriku dan dirimu Bos yg masih duduk manis ditempatnya. Nanti malam farewell party dirimu dilaksanakan, beberapa pejabat bawahanmu memintaku membacakan sepatah dua patah kata kesan-kesan selama menjadi Sekretarismu, karena cuma diriku yg tersisa sebagai pendampingmu paling lama di masa pengabdianmu di kantor ini. Tapi, maaf sekali jadwal perpisahan dirimu bentrok dengan jadwal ujianku, pasti dirimu mengerti ya Bos?...

Bos..
Walau beberapa pegawai di kantor mungkin tak menyukai kebijakan-kebijakanmu, tapi secara personal dirimu adalah teladan Bos, dirimu seorang pejabat yg gak menganggap bahwa "Hai aku ini pejabat!!" Dirimu terlalu sederhana untuk sebagai sosok seorang eselon, semoga kesederhanaanmu dan keramahanmu menjadi bekal berharga bagi diriku kalau nanti bisa sepertimu.

Bos..
Selamat menjalankan tugas di tempat baru, anggap saja liburan setahun di tempat syuting film Laskar Pelangi sebelum masa purnabakti.

Bos….
Diriku selalu akan mengingatmu.





Sekretarismu,
aih

4 komentar:

  1. saya hampir nangis bacanya..

    BalasHapus
  2. Huaaaa... *menitikkan-berlian-utk-aij* T___T

    Aih, dirimu kerja dimana sih? Pengen dapat boss yg kegitu .___.

    BalasHapus
  3. loh, kerja dimana sih mas? si bos pindah ke Belitung yaa?

    BalasHapus
  4. wah....mestinya postingan bagus banget buat farewell speech bos-nya! mudah2an bos-nya baca postingan ini. pasti dia terharu deh.

    BalasHapus