22 Sep 2011

Harga Sebuah Pertemanan (2)


“Why I can't explain why it's not enough
Cause I gave it all to you
And if you leave me now
Oh just leave me now
It's the better thing to do
It's time to surrender
It's been too long pretending
There's no use in trying
When the pieces don't fit anymore
The pieces don't fit anymore”
The pieces don't fit anymore – James Morrison 

*
Bismillah…


  
Berat rasanya nulis ini, tapi pada daya dari sejak lama sudah mengganjal sana sini, mungkin dengan media ini bisa meringankan beban secara tidak langsung. Seperti yang sudah dikisahkan, Alhamdulillah hubungan pertemananku dengan beberapa anggota geng maksi berjalan lancar kembali, walau tetep aku merasakan beda.  Sudah gak masalah yah unfollow ataw follow di twitter, itu gak penting juga, toh itu hak mereka yang mungkin senang begosip di twitter tanpa diriku. Tapi ada salah satu temanku yang tergabung dalam geng maksi ini entah punya dendam apa dia sepertinya sangat tak suka denganku.

Bukan sok terlalu perasa ya diriku ini,meskipun didepanku dia bertingkah baik, tapi Heloooo… akting protagonisnya amat sangat buruk (Naysila Mirdada aja jauh diatas akting buruk kalian), sok baik ma baik itu beda lho. Diriku punya hati bisa merasakan mana yang baik dari hati atau cuma basa-basi. Walau emang diriku tahu peringai orang ini emang judes tapi sebelum-sebelumnya enggak seperti ini beda, pokoknya banget rasanya.

Apalagi setelah satu anggota geng maksi menjadi patner bekerjaku kini. Disuatu ketika dia tidak masuk kantor dan komputernya nyala karena dipake Pak Buhori, disana twitternya nyala  karena belom dia sing out, aku yang akan memakai komputernya buat buka aplikasi surat jadi merasa iseng untuk membuka twitternya (ya aku lancang disini) akupun buka DM yang disitu ada DM dari Oman, temen yang akting protagonisnya paling buruk sejagat raya, ada DM bulan januari 2011 yang berbunyi kira-kira seperti ini “Cong, mau ikut karaoke besok? Tapi jangan kasih tau neneng (aku) ya”. Oke dari situ emang ketahuan kan dulu dia pernah bilang kalo alasan unfollow karena gak ingin bersinggungan denganku karena dia sangat tau banyak aku. Terus aku bertanya alasan dia jarang ngajak jalan-jalan ataw main lagi dia jawab karena aku sibuk melanjutkan kuliah, jd pasti gak mungkin ikutkan? Makanya dia bilang gak ngajak lagi.. dan helllooooo… januari 2011 itu diriku belom daftar kuliah lagi lho.. (alasan yang sungguh diluar logika).


 

Tak apalah, tapi alasannya kalo dia ngajak orang ataw nyuruh orang buat unfollow itu kenapa?? Oke Tedjo ini salah satu temen kosasnku yang bentar lagi pindah kosan dan tetap menjadi tetanggaku, dia emang dari tweet2nya kalo nimpal diriku pedes juga sik. Tapi setidaknya dia akting protagonisnya jauh lebih baik dibanding Oman, ya mbok kalo mau unfollow diriku ya unfollow aja. 


Padahal kalian sadar gak? Kalian sekarang kalo jalan sering dengan geng sebelah ataw apapun namanya itu, perantara tangan siapa? Diriku yang ngenalin kalian dengan geng sebelah, bahkan sampe dari kalian ada yang jadian ataw apalah itu. Gak apa apa sih teman memang datang dan pergi, sama halnya beberapa tahun sebelumnya ada sahabat yang jelas-jelas fitnah diriku ini itu, aku diam dan waktu yang membuktikan ternyata omongannya kemakan sendiri. Akhirnya dia malu dan mundur sendiri bukan??...

Manusia memang serigala bagi sesamanya, siapa yang kuat dia yang juara. 



Dan lucunya Oman ini nyangkanya diriku lebih merumput ke kelompok tetangga yang lebih hijau. kelompok yang mana yah?? Helo, aku bergaul dengan berbagai macam komunitas sepertinya fine-fine saja, prioritas berimbang siapa duluan ngajak jalan dia yang jadi prioritas. Lah ini kalian kapan ngajak jalan lagi? Party chat di Gtalk dan grup di BBM aja mati suri. Gak lucu kan kalo diriku heboh sendiri sedangkan kalian kayak orang mati berdiri.

Diriku nyablak disini bukan pengen mencari sensasi, soalnya kalo ngomong langsung jatuhnya tar banyak akting-akting sampah yang haduh layak untuk dibuang sajah. Toh palingan kalian kalo sudah baca jatuhnya bakalan merepet di twitter seperti kejadian tempo hari.

Ya mbok, kalo gak suka ngomong aja jangan ngomong ini karena gak mau bersinggungan, karena kita orang-orang yang sayang ma kamu, yang ngerti kamu, tapi kenyataan kayak muka titik puspa, PALSU!!! Kalo ngomong gak suka karena bla bla bla jelas kan?? Jadi gak usah sok akting baek segal. Jujur akting kalian itu sampah, tapi untungnya diriku suka daur ulang jadi akting sampah kalian itu gak langsung dibuang. So.. kalian gak usah repot-repot nusuk diriku dari belakang toh kalian bukan temen EEP diriku juga kan??...

Tulisan ini dibuat kali aja mengubah keadaan, inget lho bentar lagi kita liburan bareng…




Siapapun diriku,
Aih

11 komentar:

  1. Menggunting dalem lipatan... menusuk dari belakang *kompor :D

    Miman

    BalasHapus
  2. Aiiihh gw juga sama kaya gitu
    Selalu menjadikan spesial pertemanan yang sangat dekat.
    Dan menaruh banyak harapan di dalamnya.
    Terkadang suka kesel sama hal sepele kaya gak jawab mention di twitter yg seharusnya kalo emang dia juga menganggapnya spesial ya dibales..
    Sering ngerasa juga sih terlalu sensitif tapi bener banget apa yg dibilang sama aih justru terlalu sensitif itu karena emang kita menaruh hati dalam pertemanan itu, sepenuhnya malah.
    Nyoba biar gak terlalu kesel malah bikin gw semakin cuek sama pertemanan itu. Jadi serba salah kadang sama diri sendiri..

    Semangat ya aih..^^

    BalasHapus
  3. Saya juga orangnya sering ndak enakan ama temen sendiri. Kalau ada temen tingkah lakunya beda dikit aja udah salah tingkah nyari info sana sini kenapa dia berubah. Kalau tanya ke orangnya langsung pasti ditutup-tutupin. Entah sikap sensitip ini baik apa ndak,tapi yg jelas itu bukti kalo kita cinta dan sangat menghargai sebuah pertemananSaya juga orangnya sering ndak enakan ama temen sendiri. Kalau ada temen tingkah lakunya beda dikit aja udah salah tingkah nyari info sana sini kenapa dia berubah. Kalau tanya ke orangnya langsung pasti ditutup-tutupin. Entah sikap sensitip ini baik apa ndak,tapi yg jelas itu bukti kalo kita cinta dan sangat menghargai sebuah pertemanan

    BalasHapus
  4. Kalian harusnya saling introspeksi diri. Tanya pada diri Galih sendiri, apakah dugaan2 yang mereka sampaikan ke kamu itu benar? Kalau benar, kamu harus mulai menata kembali hubungan kalian. Kalau tidak, mungkin saja memang temanmu yang sedang tidak ingin berinteraksi denganmu. Masalah mereka mau/tidak memberikan alasannya, itu hak mereka. Dan kamu pun jangan langsung berprasangka buruk.

    Kata-kata, apalagi dalam bentuk tulisan itu bisa berbohong.

    Tuh udah banyak yang komentar diatasku. Kalau kamu memang benar2 ingin dihargai dan tidak dicap sombong sebagai calon mega bintang, balas komentar mereka satu persatu :p.

    -Dira-

    BalasHapus
  5. Maaf baru balesnya sekarang, kelupaan :]

    (1) Miman:
    Semoga lipatannya jadi bagus setelah digunting,
    BUkannya menusuk dari belakang itu enak ayh??

    (2) Anonim:
    Kadang semakin kita mengenal sesuatu, semakin tahu wangi sesuatu tersebut...

    (3) Irwan:
    Mungkin ini salah satu tanda kecintaan diriku terhadap pertemanan itu, kalo diam saja jatuhnya kan bisa jadi borok dan menimbulkan infeksi. mungkin ini sebagai salah satu jalan buat pengobatannya. semoga pertemanan ini lekas sembuh..
    amin..

    (4) Dira:
    Yup, tulisan ini dalam sudut pandang diriku yg telah sebelumnya memikirkan matang-matang juga.
    temanku sudah mengklarifikasinya...

    Maaf baru dibales tulisannya...
    dikirain gada komen banyak seperti ini..
    terimakasih atensinya...
    Salam

    -aih-

    BalasHapus
  6. bukannya membuka akun twitter orang lain itu ga etis ya? wlo dia lupa sign out?
    bukannya mempublikasikan masalah pribadi ke khayalak luas tanpa pemburaman akun twitter yang elu capture itu ga etis?
    terlepas siapa yang salah, tapi elu ga berhak aih buat mengekspos pembicaraan pribadi teman kamu sendiri... at least,diburamin lah itu akun twitternya... Use your brain,drama queer!!

    BalasHapus
  7. I'd second that last comment.

    BalasHapus
  8. gw gak mau terdengar seperti mencampuri masalah pribadi aih, tapi cara lo berkeluh kesah kekanak-kanakan bgt menurut gw, nyebarin akun pribadi sohib lo sendiri ga kalah labil dari aurel hermansyah. setelah baca part 1, gw pikir mgkn masalah jg ada di cara lo maintain social circle, some may feel left out without you noticing. sori kalo gw lancang, cuma salah satu follower setia aih :)

    BalasHapus
  9. Anonim, anonim anonim (yang namanya buram entah siapa)

    terimakasih masukannya...

    BalasHapus
  10. Hahay... Bisa dijadikan cerita sinetron ABG nih.
    Atleast tetep smngat kok. Dunia itu luas, percaya aja..masih bnyak org yg mau berbagi..dan itu harus.

    BalasHapus
  11. Sama banget. Ini cerita sama banget-banget bangetan sama banget.

    BalasHapus