19 Agu 2011

untitled


“You should let me love you
Let me be the one to give you everything you want and need
Baby good love and protection
Make me your selection
Show you the way love's supposed to be
Baby you should let me love you, love you, love you”
Let Me Love You - Mario
*

Tak terasa sudah satu tahun lamanya setelah memulai kisah dengan Chapter 3 ini, walau dalam episode ini tayang begitu singkat, tetapi diriku menemukan pengalaman-pengalaman berharga mengenai hidup, kesetiaan, keramahaan dan mengejar mimpi-mimpi darinya.

Setelah putus dengan Chapter 3 hampir kita tidak pernah bertemu kembali, padahal masih banyak rencana-rencana yang belom terealisasi dan setiap diriku tanyakan untuk bertemu pasti beribu alasan menjadi penghalang kita bertemu. Sampe alasan terakhir yang membuat diriku tak bisa berbicara lagi ialah ketika Chapter 3 ini diriku ajak bertemu dan dia menolak dengan alasan “maaf gak bisa, takut suka lagi”. Antara seneng dan sedih bercampur jadi satu.

Senang karena ternyata diriku merasa dia masih ada hati denganku, tapi sedih karena kebodohan dan keegoisan diriku kenapa dengan mudahnya mengajak putus saat itu padahal hanya karena hal sangat amat sepele. Tapi waktu ternyata tak bisa diputar kembali dan musti harus dijalani untuk melangkah lagi di episode berikutnya.

Tujuh bulan kemudian episode baru dimulai, bertemu dengan Chapter 4. Perkenalan singkat dan ke‘to the point’an dirinya dan deadline diriku yang saat itu pengen punya pacar tepat dihari ulang tahunku akhirnya menjatuhkan pilihan padanya, padahal pada saat yang sama terdapat beberapa kadidiat yang mengantri, setelah pertimbangan sana-sini, menimbang kecocokan akhirnya memutuskan untuk memilihnya dan melepas kadidat-kandidat yang lain yang sebenarnya sudah mengantri sebelum si Chapter 4 ini datang.

Ternyata perjalanan Chapter 4 ini tidak sebegitu mulus yang dibayangkan, kalo sinteron yang tayang di televisi mungkin Chapter 4 ini memiliki rating yang kurang baik, bertahan beberapa bulan akhirnya Chapter ini berakhir juga. Walau tidak happy ending tapi para pemain di Chapter ini bisa merasakan kebebasan satu sama lain dan malahan sekarang pemain chapter ini menjadi teman baik, dikala dua-duanya jomblo dan sering kadang melakukan ritual ngedate bersama dan membicarakn gebetan satu sama lain.

Empat bulan setelah berakhirnya Chapter 4, diriku masih menikmati kesendirian sampai detik ini. Ketika melihat beberapa pasangan yang jalan begitu indahnya saling melengkapi satu sama lain, dalam hati ingin rasanya menjadi seperti mereka, ada yang mengingatkan dan melarang satu sama lain, memperhatikan dan yang paling utama saling mencinta satu sama lain.

Membicarakan Chapter 3 dan 4 diatas bukanlah maksud menandakan bahwa diriku belum bisa move on, toh diriku sudah merelakan chapter-chapter tersebut dan menjadikan sebuah pelajaran besar buat kelanjutan kisah di Chapter selanjutnya. Kisah diatas sebagai pengantar saja bahwa sekarang diriku sedang menanti gravitasi baru,sesuatu yang bisa menarikku sehingga menghasilkan sebuah gaya yang akan berjalan dalam serangkaian cerita yang tayang di Chapter selanjutnya. Ya Chapter 5. Tapi entah siapa pemainnya, aku, (kamu) dan waktu yang dapat menjawabannya, Sekarang yang aku lakukan ialah mencari dan menanti siapa yang akan memerankan pemain utama di Chapter 5 bersamaku…






Calon Pemeran Pendampingmu,
aih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar