20 Jul 2011

Catatan Kecil Seorang Sekretaris


“Tuhanku
Ku ingin berkelana
Kembali mencari jalan ke rumah
Bukan di sini tempat ku
Bukan mereka yang ku cinta”

Pulang – Dewi Lestari

*

Senin pagi, setelah seminggu tak masuk kerja karena musti mengikuti Tutorial UPKP diriku dikejutkan dengan sebuah berita dari rekan kerjaku. Mas Prapto tiba-tiba bilang “Mas, Bulan depan aku dah ga di sini, pindah ke Kepegawaian” dan seketika diriku langsung berkata “lah, aku dipindah juga, enggak?” sayangnya mas Prapto tidak tahu. Walaupun mengalami kehilangan diriku ikut berbahagia untuk Mas Prapto yang akhirnya bisa hengkang dari tempat ini karena dia hampir belasan tahun kerja hanya begini-begini dan disini saja.

Kerjaanku sekarang ini terbilang sangat santai, yup hanya seorang sekretaris yang ngurus keperluan bosnya, ngelola persuratan yang masuk, ngurus berkas yang musti ditandatangani, kadang nyiapin keperluan bahan si bos, ngangkat telpon yang selalu krang-kring tiada henti, dan berakting ketika ada tamu tak diundang yang datang menemui si Bos dan yang terakhir harus siap pasang kuping ketika suara “Lah lih lah lih” mulai berkumandang.

Pekerjaan yang sangat santai yang kalo dilakukan setahun saja cupkup terasa sangat lamanya. Dan tahun sekarang diriku sudah menginjak tahun ketiga menjabat posisi ini, ditengah duduk-duduk cantik menunggu suara “Lah lih lah lih” berkumandang dari pada bengong makanya diriku menyibukkan diri mengusir kebosanan dengan ngetweet.

Sebenarnya dalam hati sanubari sendiri masih bingung dengan passion diriku, tapi diriku merasa bukan disini tempatnya saja. Tiga tahun menduduki posisi ini bukan waktu yang sebentar, ketika orang sudah bergantian dalam posisi yang sama seperti diriku, nah diriku tetap awet dengan ruangan dingin ini. Beberapa orang bilang mungkin si bos sudah terlalu cocok dan gak akan melepas diriku.

Pagi ini karena dipanggil oleh salah satu Esellon IV dimana diriku bernaung untuk menandatangani rencana kerja enam bulan kedepan yang ternyata rencana kerja seoarang sekretaris dirikupun memberanikan bertanya “Kapan aku dipindah?” dan jawaban yang sudah bisa ditebak “Bos masih memerlukanmu”. Yah sepahit-pahitnya diriku musti nunggu dua tahun lagi ketika bosku mengakhiri masa baktinya mungkin baru diriku akan dipindah.

Sebenarnya tak ada yang salah dengan posisiku sekarang, tapi bayangkan ketika sesorang berada di suatu posisi yang sudah ditempati bertahun-tahun tanpa henti dengan rutinitas yang itu-itu saja, Manusia normal mana yang tidak akan mengalami kejenuhan. Dalam titik jenuh ini diriku hanya mencoba menikmatinya, toh katanya dahulu perjanjiannya diriku jadi sekretaris hanya sementara sampai ada anak baru masuk, dan ternyata sementara itu sudah hampir tiga tahun lamanya dan sudah banyak sekali anak baru masuk tapi diriku belum saja digantikan apa mungkin diriku ini sesosok yang tak akan terganti??….





Sekretaris Durhaka,
aih

3 komentar:

  1. sudah takdirmu untuk jadi sekretaris sejati aih.....mungkin

    BalasHapus
  2. tapi aku ingin merubah jalanku....

    BalasHapus
  3. Saya bisa merasakan kegalauan Anda. Saya sendiri juga sering mengalami masa jenuh dan merasa karir mandek seperti itu, dan solusinya saya lalu mengundurkan diri. Akibatnya, dalam kurun waktu 5 tahun semenjak lulus kuliah, saya sudah berganti pekerjaan sampai 4 kali hihihi :) Tapi mungkin untuk PNS tidak mungkin ya bisa menjadi "kutu loncat" yang berganti ganti pekerjaan begitu? Tapi paling tidak kan bisa berganti ganti pacar supaya tidak bosan hahaha

    BalasHapus