30 Jun 2011

Menikmati Hidup (2)


“Hidupmu indah
Bila kau tahu
Jalan mana yang benar
Harapan ada, harapan ada
Bila kau mengerti”
Salam Bagi Sahabat – Glenn Fredly

*

Beberapa minggu kemaren disebuah masjid kecil di kampungku ketika solat jumat seorang ustadz berceramah begitu sederhana, inti ceramahnya tentang bersyukur dan menikmati hidup. Dia menceritakan bahwa ada seoarang pengusaha yang sibuk sana sini mengejar karirnya, meeting sampe tengah malam, ketemu keluargapun jadinya jarang, materi terpenuhi tetapi ada yang kosong dalam dirinya. Cerita lainnya seoarang petani yang menghabiskan hidupnya untuk bertani, dia menikmati hari-harinya dengan bertani walau tau hasil taninya kadang merugi dan tak mencukupi kehidupannya, tetapi dia tak pernah mengeluh dan tetep menjalankannya, karena dia memang suka bertani dan mungkin hanya itu jalan yang dia miliki untuk mencari nafkah, walau kurang mencukupi tetapi ada sesuatu hal yang dapat mencukupi dari yang tidak terkecukupinya itu salah satunya waktu kumpul dengan keluarga yang banyak dan kepuasannya akan hobinya bertani.

Ada cerita lain datang dari salah satu penyiar kondang kita, dalam percakapan BBM dia berkata “Lih, kalo dibandingkan dengan teman-teman sebaya, aku ini jauh dari mapan, tapi karena aku suka pekerjaanku aku gak masalah tertinggal jauh dari teman-temanku, yang penting aku suka dan menikmati pekrjaanku yang merupakan bagian dari hidup ini”.

Yah, dalam hidup ini ada sesuatu yang terkadang tak bisa dinilai dengan materi, sesuatu hal itu tiap orang bisa berbeda-beda, walau ga dipungkiri dengan uang segala hal bisa di beli, tetapi coba kita lihat beberapa orang yang kerja dengan penghasilan berlimpah dibanding teman-temannya tetapi ditempatkan di suatu tempat yang jauh dari teman dan keluarganya, apa dengan uang yang banyak tersebut kebahagian dari keluarga dan teman bisa dibeli?? ada ruang kosong untuk kebahagian yang ga bisa dipenuhi dengan limpahan materi.

Diriku bukan anti kemapanan dan bukan juga orang yang puas dengan pekerjaan dan penghasilan sekarang, tetapi daripada ngelihat keatas terus dan bisa terjatuh toh masih banyak yang masih dibawah. Kapan kita bersyukurnya?? yuk kita bersyukur dengan apa yang sudah kita dapat dan tetap berusaha untuk mendapatkan lebih baik tanpa melupakan cara menikmati hidup. Mungkin segelinitr orang merasa tulisan ini gada jelas, emang ga jelas sih karena ketidakjelasan ini lahir dari cara menikmati pekerjaan sebagai sekretaris yang mungkin manusia normal sudah mencapai dalam titik jenuh, tapi pepatah bilang “daripada mengutuki kegelapan lebih baik ambil lilin dan nyalakan” selamat menikmati hidup…





Salam super,
aih

2 komentar: